Jujur aku katakan pada dirimu yang mungkin tak perna kuajak berunding tentang isi hati.Tanganku telah lentur dengan pena kusam yang lama tak kugunakan.Tentang memori tak bertanggal yang masih segar di benak.
Tentang kata vs yang kudengar sejak kaki belum beranjak puber.Namun duniaku mengenalku hingga aku bingung bagaimana caranya berucap lisan pada mata yang beradu.Aku masih di posisi kebingungan tuk berujar pada rentetan kata yang tersirat dari sekadar tertulis rapih.
Mungkin mata lain tertawa gelih ketika memagut kataku dan telinga akan ditulikan agar teriakan berdarah pada bising.Inilah aku yang lama tak tahu menahu denganmu karena terlalu gengsi berpikir sepele.Aku hanya ingin yang luar biasa dari hanya sekadar gombal dan kemudian baperan,karena sesugguhnya itu bukan aku dan kamu harus tahu dan memahaminya.
Puisi yang selalu indah…
Btw, di setiap postingan aku perhatikan penulisan kata “pernah” selalu ditulis “perna”.
Itu sengaja atau bagaimana?
Sorry ya kalau tidak berkenan, hanya penasaran🤔😀
Wow
makasih ya
sebenarnya itu tidak sengaja
sesungguhnya cintaku butuh dua sijoli demikian juga dengan kata yang ingin dirunding oleh pembaca seperti kamu😍😁