Aku kembali bernostalgia,tentang bibirmu yang buas,membasahi bibir pecahmu dan kemudian menggigitnya dengan manja.Aku membayangkan tentang pijatan yang pernah dipolesi pada tubuh telanjangku,hingga aku pulas dalam dekapanmu.Aku membayangkan tentang tatapan melototmu yang memuncak pada lumatan bibir yang sedikit memberi luka pada tipisnya kulit lentik bibir dan lidah yang buas.
Aku membayangkan tentang perihnya bokongku yang ditampari oleh tanganmu,membuatku terangsang.Aku membayangkan tentang kekenyalan yang dibuat olehmu dari tusukanmu pada memekku.Aku puas dengan semuanya itu,namun inginku mengulangnya kembali bersamamu.
Aku berpikir untuk menyeberangi lautan dan menepih di pulau keramat dan sepih itu.Dengan begitu kita akan lebih leluasa mengarungi lekukan dari tubuh bugil,dan pastinya menyisahkan lendir-lendir asmara.Kita akan mengukir kenangan pada pasir dan batu serta pepohonan dengan nama kita,agar menjadi sejarah bahwasannya kita pernah memagut serpihan kisah kita.