November kelabu yang juga mendatangkan duka buat diri,yang tak lagi bersua dengan waktu.Aku kembali bermalasan pada duniaku hingga waktu menyoret kisah pada ruang kelas tak kuindahkan.
Semuanya bukan November kelabu,melainkan keegoisanku mengecuk setiap layar yang masih tersisa.Ya,seumpama pangeran yang sedang dalam asmara cinta.
Ada juga kebingungan yang sempat memanipulasi diri hingga kontrolku mengabur.Aku sedang berkeras dalam setiap kisah yang lalu.
Apakah aku masih dalam satu atau dua kolom komentar hingga sekarang menamba bolong lagi.Aku hanya ingin semua itu,hanyalah mimpi yang tidak seindah pemadu malam-malamku.
Sejujurnya aku telah mendustai keputusan dan niat baik dari pria kekar itu.Pria pencari nafkah buat kami bertiga.
Aku rinduh pada masa silam,dimana aku begitu peduli dengan langkahku pada kelas berfaedah.
Apakah sekarang kelasnya tak berfaedah,hanya aku yang masih dalam penantian jawaban pada senja akhir tutup buku.Hingga menuai pun aku ridohkan dalam balutan syukur.