Setidaknya kita perna duduk di bangku taman yang sama senja itu.Duduk manis di peraduan balai kota,tempat orang bermadu cinta.Lalu kita berseteru tentang jumlah bintang dan juga tentang kambunya amnesiamu.Kamu membuatku lama berucap tentang wakty silam,semua itu hanya menyegarkan ingatanmu.Kamu berhasil membuatku banyak bicara,kamu tentu bahagia di saat muncratan keniscayaan masa depanku hanya untukmu.
Kita masih disesalkan oleh jarak tanpa spasi.Mengapa semua itu kita utarakan di saat mulut berdamai diam ? Ada centilan yang membualkan aroma mesra dan fantastik.Semoga mereka sadar bahwa kita lebih membutuhkan diam agar rasa ini terucap lekas.