Sejak lama rasa ini aku pendam,lebih lazimnya ketika jarak spasi kumenatap wajahmu.Begitu sempurna dan tulus keiklashanmu untuk mengajakku berkata tentang hal serupa.Jujurmu membuatku kagum dalam selah diamku saat itu,asalmu dari tempatku memuja.Apakah kamu diutus untuk mengisi kosongnya hatiku ? Namun tidak perna aku temukan rasa itu,bersemayam dalam raut wajahmu.Apakah kamu pandai menutupi rasa itu di depanku,agar aku tidak dengan mudah memahamimu ?
Sungguhpun aku katakan bahwa kamu selalu menjadi teman diskusi terhebo di relung hatiku.Kamulah yang mampu mengisi hatiku ini,tidak ada yang lain yang dapat menggantikan posisi batinku untuk mengatakan bahwa kamu seutuhnya bagiku.