Mungkin inilah kata yang tepat untuk merangkai diri oleh pembelahan dari ketamakan diri.Kita terhanyut oleh ruang kita yang barangkali sedap dicumbuh.Kita menjadi kurang peka akan diri yang menjadi sorotan dunia.Minimkah aku yang saat ini belum sempat terpahat dalam rotasi pembentukan.Aku telah ada disaat dunia merestui kedua insan dan menyatuhkan lendir cinta yang berujung tangis bahagia.Aku menangis rintih oleh mata yang buram muda dan kaki merah jambuh dicumbuh dingin yang mencekam.Aku dimakan rayap pengupas selaput agar gantiku menjadi utuh,bukanlah demikian.
Aku telah menjadi polos oleh dunia,yang menjadikan aku tumbuh.Aku mengenal setiap peristiwa,namun aku belum seutuhnya tahu menahu tentang diri.Mengapa aku tidak menanya pada sepihnya aku dikalah hati akan jujur mengungkap keberadaanku.Aku hanya bisa menjadi aku tanpa harus menjadi kalian.Sebenarnya dalam ilmu,aku adalah akunya lain dari kamu,karena aku dibentuk juga oleh kalian.Namun sebenarnya aku harus menjadi aku,tanpa mengurangi rasa dari kegilaan mata yang ingin meniru.Maka dahulukan diri,tanpa mengurangi rasa sempurnamu.