Malam itu searbik kata dan esok tindakan terlintas dan tersusun rapih di benak
Suara liri dari ujung kiri dan kanan mengingatkan akan sebuah tugas dan tanggung jawab
Pikiran dan tekad bercampur perasaan resah pada apa yang belum semestinya aku tinggal lantakan
lalu bagaimana,aku harus memili
Di bilang memili dan mengutamakan yang menjadi fokus,semuanya sama
Namun apa gerangan sehingga semua dapat terjadi baik-baik saja
Persiapan demi persiapan teratasi demi sebuah rencana
Malam yang tidak seperti malam lainnya di mana akibat keterjagaan aku semakin bertamba menjadi rangkaian dari susulan kembang api yang di meriakan pada setiap hajatan
Apakah itu yang dinamakan kebersiapan yang memantapkan atau hanya membuat aku terus terjaga untuk melihat apakah mentari pagi sudah terlebih dahulu hinggap di ufuk timur
Sepertinya ada kesepakatan untuk saling beruji
Namun itu tidak terjadi,kelopak penutup hidup terus merem seakan ada perekat yang sulit untuk dibuka
Ini semua apakah nyata atau mimpi,katanya nyata karena Ia terlihat masih ngantuk
Alibat malam itu membuat terjaga ketika semua itu terasa oleh kulit yang merasa kusut
dingin merobohkan kehangatan malam aku